Berkunjung ke Festival Pesona Palu Nomoni
Kota Palu, salah satu Kota di Indonesia yang terletak dijalur Khatulistiwa yang beberapa waktu lalu menjadi salah satu kota yang paling diminati untuk menikmati Gerhana Matahari Total.
Bung Karno dulu menjuluki kota ini sebagai Mutiara di Khatulistiwa.
Sebelumnya, acara ini di beri nama Fetival Teluk Palu karena pusat acaranya yang berada di Teluk Palu. Tapi di tahun 2016 festival ini berganti nama menjadi Festival Pesona Palu Nomoni. Nomoni dalam rangkaian tajuk Festival Pesona Palu Nomoni berarti Berbunyi.
Kemeriahan acara yang digelar sepanjang pesisir pantai Teluk Palu dengan panjang hingga 7.2km menyajikan berbagai acara mulai dari lomba sepeda santai, lari marathon, renang di teluk Palu dll, dan ditampilkan pula berbagai pegelaran seni dan budaya untuk menghibur dan memperkenalkan budaya khas Kaili kepada para pengunjung festival.
Selama acara yang digelar 3 hari mulai tanggal 24-26 september 2016 juga akan diisi berbagai acara termasuk acara khas adat Kaili yang telah lama tidak pernah lagi terlihat karena tergerus modernisasi.
Jalan sepanjang 7.2km dipesisir pantai teluk Palu ditutup untuk kendaraan bermotor. Alat transportasi yang diijinkan untuk digunakan di area Festival adalah Sepeda dan dokar. Jadi para pengunjung yang membawa kendaraan bermotor, dapat menitipkan kendaraannya di tempat parkir yang banyak bertebaran disekitar area acara. Kemudian berjalan kaki sambil menikmati pemandangan tiga dimensi yang berupa Lautan, daratan dan gunung diarea Festival.
Di Area Festival Pesona Palu Nomoni terdapat 520 obor dimana setiap obor terdapat sebuah gendang dan 520 peniup lalove (alat musik tradisional berbentuk seperti suling) yang berjejer disepanjang 7.2km di pesisir pantai teluk Palu.
Dalam acara ini hadir pula Menteri Pariwisata Arief Yahya yang ikut menandatangani Prasasti yang dituliskan dalam tiga bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Kaili (Bahasa daerah kota Palu) dan Bahasa Inggris. Isi dari prasasti tersebut adalah
“Kita Tunjukan kepada Dunia, Kita Tunjukan kepada Indonesia, Palu Pantas Disebut Mutiara di Katulistiwa.”
Hadir juga Gubernur Sulteng Longki Djanggola yang menandatangani prasasti berbahasa Indonesia dan Wali Kota Palu Hidayat, menandatangani Prasasti berbahasa Kaili. Acar Pembukaan Festival Pesona Palu Nomoni juga dihadiri Wakil Walikota Palu Sigit Purnomo Said, yang merupakan pentolan grup band Ungu.
Salah satu acara adat kota Palu yang menjadi rangkaian pengisi acara Pesona Palu Nomoni
Atraksi terjun payung ikut meramaikan Festival Pesona Palu Nomoni
Lomba perahu layar mini berukuran kurang lebih 1-2 meter mengarungi teluk Palu
Bagan apung yang turut meramaikan acara pesona nomoni bertuliskan Palu Nomoni.
Di sekitar area Festival juga tersedia lapak yang menyediakan aneka jajanan dan makanan. Ada juga Pasar malam dan area bermain untuk anak yang berisi berbagai permainan khas pasar malam.
Bung Karno dulu menjuluki kota ini sebagai Mutiara di Khatulistiwa.
Sebelumnya, acara ini di beri nama Fetival Teluk Palu karena pusat acaranya yang berada di Teluk Palu. Tapi di tahun 2016 festival ini berganti nama menjadi Festival Pesona Palu Nomoni. Nomoni dalam rangkaian tajuk Festival Pesona Palu Nomoni berarti Berbunyi.
Kemeriahan acara yang digelar sepanjang pesisir pantai Teluk Palu dengan panjang hingga 7.2km menyajikan berbagai acara mulai dari lomba sepeda santai, lari marathon, renang di teluk Palu dll, dan ditampilkan pula berbagai pegelaran seni dan budaya untuk menghibur dan memperkenalkan budaya khas Kaili kepada para pengunjung festival.
Selama acara yang digelar 3 hari mulai tanggal 24-26 september 2016 juga akan diisi berbagai acara termasuk acara khas adat Kaili yang telah lama tidak pernah lagi terlihat karena tergerus modernisasi.
Jalan sepanjang 7.2km dipesisir pantai teluk Palu ditutup untuk kendaraan bermotor. Alat transportasi yang diijinkan untuk digunakan di area Festival adalah Sepeda dan dokar. Jadi para pengunjung yang membawa kendaraan bermotor, dapat menitipkan kendaraannya di tempat parkir yang banyak bertebaran disekitar area acara. Kemudian berjalan kaki sambil menikmati pemandangan tiga dimensi yang berupa Lautan, daratan dan gunung diarea Festival.
Di Area Festival Pesona Palu Nomoni terdapat 520 obor dimana setiap obor terdapat sebuah gendang dan 520 peniup lalove (alat musik tradisional berbentuk seperti suling) yang berjejer disepanjang 7.2km di pesisir pantai teluk Palu.
Dalam acara ini hadir pula Menteri Pariwisata Arief Yahya yang ikut menandatangani Prasasti yang dituliskan dalam tiga bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Kaili (Bahasa daerah kota Palu) dan Bahasa Inggris. Isi dari prasasti tersebut adalah
“Kita Tunjukan kepada Dunia, Kita Tunjukan kepada Indonesia, Palu Pantas Disebut Mutiara di Katulistiwa.”
Hadir juga Gubernur Sulteng Longki Djanggola yang menandatangani prasasti berbahasa Indonesia dan Wali Kota Palu Hidayat, menandatangani Prasasti berbahasa Kaili. Acar Pembukaan Festival Pesona Palu Nomoni juga dihadiri Wakil Walikota Palu Sigit Purnomo Said, yang merupakan pentolan grup band Ungu.
Salah satu acara adat kota Palu yang menjadi rangkaian pengisi acara Pesona Palu Nomoni
Atraksi terjun payung ikut meramaikan Festival Pesona Palu Nomoni
Lomba perahu layar mini berukuran kurang lebih 1-2 meter mengarungi teluk Palu
Bagan apung yang turut meramaikan acara pesona nomoni bertuliskan Palu Nomoni.
bagan apung malam hari |
bagan apung ketika siang hari |
Di sekitar area Festival juga tersedia lapak yang menyediakan aneka jajanan dan makanan. Ada juga Pasar malam dan area bermain untuk anak yang berisi berbagai permainan khas pasar malam.
0 Response to "Berkunjung ke Festival Pesona Palu Nomoni"
Posting Komentar